2.02.2015

Mahasiswa Skripsian #5

Prolog

Kayaknya semua keluh kesah, segala gundah gulana, dan kisah-kisah gue selama skripsian bakalan gue bikin satu label sendiri deh. Judulnya "Skripshit". Eh tapi mirip kayak buku orang ya? Ganti deh. Judulnya kemungkinan "Skripsianying". Eh tapi kasar banget. Ganti lagi deh. Ah yaudah lah judul labelnya "Skripsian" aja udah. Sekalian sharing suka duka skripsi gitu.

Eh anw ini termasuk prolog ngga sih?

***

Hari ini dengan hati semangat penuh dengan kupu-kupu segede truk tronton yg berterbangan di dalam dada dan perut gue (ini perumpamaan doang ya plis, gausah sampe dibayangin, soalnya gue ngebayangin dan hasilnya ngga indah sama sekali makanya gausah dibayangin), juga dengan harapan bisa segera memindahkan tali topi toga, langkah kaki gue mantap melaju hingga sampai di depan sebuah pintu.

Pintunya sederhana. Ngga ada yg istimewa tentang pintunya. Pintu itu sama seperti pintu yg lainnya. Yg membuatnya berbeda adalah sosok di balik pintu tersebut.

Perlahan gue buka pintunya. Ngga dikunci. Gue genggam erat sesuatu yg mau gue persembahkan untuk dia. Gue bungkus rapat-rapat supaya ngga rusak. Dengan bibir serta tangan yg gemetar, gue ulurkan itu kepadanya. Diambilnya persembahan dari gue yg sedetik kemudian ia gelincirkan lewat jemari tangannya hingga menghempas lantai keramik warna putih.

Seketika itu, layaknya persembahan gue yg hancur, gue pun ikut hancur bersamaan dengan satu kalimat yg hingga kini masih bergema di telinga:
"Judul kamu saya tolak."

2 comments: