6.29.2013

Lebaran di berbagai belahan dunia

Lebaran di manapun berada pasti memiliki tradisi-tradisi unik terutama di indonesia sebagai negara terbesar umat islamnya didunia. Lalu tradisi apakah yang ada pada saat lebaran di indonesia? Berikut ini tradisi-tradisi yang ada.

1. MUDIK
Ibarat sayur tanpa garam , demikian pula ibarat lebaran tanpa fenomena mudik. Tradisi pulang ke udik [pulang ke kampung] sebagai suatu tradisi untuk mengunjungi dan bersilaturahmi dengan para saudara, kerabat, handai tolan, yang ada di kampung (idenya memanfaatkan waktu libur lebaran yang cukup panjang dengan bersilaturahmi mengunjungi saudara, khususnya orang tua).

Mudik adalah tradisi terbesar di indonesia yang dilakukan oleh puluhan juta warganya setiap tahunnya.


2. HALAL BI HALAL
Lepas sholat ied , para tetangga saling menggunjungi dan saling bersalaman , berangkulan memohon maaf satu sama lain. Istri sungkem kepada suami , anak kepada orang tua , adik kepada kakak... adalah salah satu tradisi terindah dan mengharukan selama lebaran. Halal bi halal bahkan sekarang berkembang melalui media online tanpa mengurangi rasa silaturahmi satu apapun.

3. TAKBIR KELILING
Malam di akhir bulan ramadhan , semua orang menggaungkan takbir atas kemenangannya sebulan lebih menahan lapar dan hawa nafsu berpuasa dibulan ramadhan. Takbir di dengungkan di masjid-masjid bahkan keluar berarak-arakan , berpawai... bertakbir keliling berbagi kebahagiaan bersama.

4. RAMPAK BEDUG
Menabuh bedug atau bunyi-bunyian yang berasal dari Bedug di lakukan berjamaah, bersama sama sehingga menghasilkan suara yang menghentak dan membangkitkan semangat dan biasanya di barengi dengan takbir di Masjid atau Mushola

5. KETUPAT LEBARAN
Biasanya setelah Sholat Idul Fitri maka sepulang Sholat Idul Fitri kita akan banyak menemui di rumah rumah hidangan ketupat lebaran, hidangan ini akan semakin maknyuss apabila disajikan dengan sayur godok campuran pepaya muda di potong kecil-kecil, tempe di potong dadu, kacang panjang di potong kecil kecil dan diberi kuah santan atau disajikan dengan sayur opor ayam, rendang/semur + kerupuk.

6. MENGIRIM MAKANAN
Saling mengirim makanan dalam wadah rantangan antara tetangga satu dengan tetangga lainnya (sebagai wujud saling terjalin-nya persaudaraan antara tetangga satu dengan tetangga lainnya)

7. TUNJANGAN HARI RAYA
Biasanya di berikan kepada anak anak kecil, ketika bersilaturahmi (halal bi halal) dengan tetangga atau saudaranya dan biasanya juga di lakukan oleh perusahaan dengan memberikan tunjangan tersebut kepada karyawannya yang merayakan Hari Raya Idul Fitri (pelaksanaan dan tata caranya sudah di atur oleh pemerintah)

8. BAJU BARU
Merupakan simbolik kemenangan atas kembalinya hati menjadi fitri (bersih) kembali dan telah terleburnya semua dosa dosa seperti bayi yang baru di lahirkan.

9. ZIARAH KUBUR
Merupakan tradisi yang mengakar kuat di masyarakat selepas Sholat Idul Fitri - menggunakan moment di hari yang fitri untuk pergi ke makam [berziarah kubur] mendoakan para leluhur dan keluarga yang telah wafat.

10.REKREASI ATAU PIKNIK
Menghabiskan waktu libur dihari raya lebaran biasanya ada 2 yaitu saling mengunjungi rumah saudara dan berpergian ke tempat wisata. Tradisi ini membuat tempat-tempat wisata mendadak penuh dikunjungi orang-orang yang ingin menghabiskan waktu lebaran bersama keluarga.

11. PETASAN
Meski jauh-jauh hari sudah ada himbauan dan razia , petasan tetap muncul disana sini . Kenapa dia susah diberantas? karena ini adalah tradisi! Tradisi sejak jaman nenek moyang dulu yang berhasil mengalahkan penjajah dan merayakannya dengan meletuskan senjata sebagai lambang kemenangan melawan musuh.

Tidak hanya negara Indonesia saja yang memiliki Tradisi Lebaran, negara-negara lain juga memilikinya. Misalnya mudik tak hanya terjadi di Indonesia, hampir semua negara di Asia tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei dan sebagainya sering melakukan hal ini saat Lebaran. Di Malaysia, tradisi ini biasanya disebut dengan istilah “Pulang Kampung”.

Selain itu, ketupat juga populer di Tiga negara ini selain Indonesia saat Lebaran tiba. Tradisi silaturahmi atau yang dikenal "halal bi halal" menjadi ritual rutin sebagai semangat kembali fitri di hari Lebaran.

Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Seperti di Indonesia,dan negara Muslim yang lain, saat Idul Fitri, Masjid dan Mushola selalu mengumandangkan Takbir. Sebelumnya, takbiran juga sering dilakukan secara berkeliling dari kampung ke kampung.

Di Filipina,Islam menjadi agama mayoritas. Meski demikian, Idul Fitri telah menjadi bagian dalam libur nasional. Sebagaimana telah ditetap sebagai peraturan pemerintah setempat dalam Republic Act No. 9177 dan berlaku sejak 13 November 2002.

Berikut adalah tradisi Lebaran di negara-negara lainnya.

Asia Selatan


“Malam takbiran” di Bangladesh, India, dan Pakistan, biasa disebut Chand Raat, atau malam bulan. Seperti di Indonesia, masyarakat Muslim setempat sering mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional Hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Masyarakat di Asia Selatan sering memberi selamat satu dengan yang lain dengan ucapan “Eid Mubarak”. Tradisi memberi “Eidi” atau uang ke anak juga sering dilakukan saat lebaran.

Tradisi pergi ke Masjid untuk Sholat Ied dengan baju baru atau mesjid biasa disebut Edigah. Setelah itu,mereka saling menyambut sanak saudara, seperti kebanyakan yang terjadi di Indonesia. Di tradisi Islam di banyak negara Asia Selatan juga dikenal budaya berziarah di makam anggota keluarga.

Selain mendistribusikan zakat mal dan zakat fitrah, puncak Idul Fitri juga sering diwarnai dengan karnaval, bazar dan perayaan meriah yang lain. Tamasya, kembang api, mercon dan sebagainya sering menjadi bagian dalam kemeriahan puncak acara Idul Fitri di beberapa negara Muslim di Asia Selatan.

Arab Saudi



Di negara Timur tengah, lebaran sering dirayakan dengan tradisi menghias rumah. Lampion dan lampu warna-warni sering digunakan untuk menghias rumah agar terlihat cantik dan berbeda saat Lebaran. Di Arab Saudi, perayaan Idul Fitri dipusatkan di Riyadh. Dimana puncak Ramadhan sering dimeriahkan dengan pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya.

Seperti di Indonesia, Lebaran di Timur tengah juga identik dengan “menu Lebaran”. Umat Islam di Arab Saudi, Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya sering menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional saat Lebaran.

Cina


Meski Islam menjadi agama minoritas, tapi tradisi Lebaran di China juga sering dilakukan. Biasanya tradisi ini dilakukan secara terpusat di daerah Xinjiang, kawasan dengan penduduk Muslim terbanyak di China.

Perayaan Lebaran di sini berlangsung sangat meriah. Para pria umumnya mengenakan setelan jas dan kopiah putih, sedangkan untuk wanita mengenakan baju hangat dan kerudung setengan tertutup. Silaturahmi dan makan bersama sering dilewatkan pada malam Lebaran dengan berkumpul dengan keluarga, teman dan tetangga.

Di tengah pesta santap dan tarian, mereka menyelipkan upacara khusus untuk mengenang penduduk muslim pada masa Dinasti Qing.

Di China ada menu unik Lebaran yaitu lamian atau mi buatan tangan yang biasanya disajikan dalam sup daging sapi atau domba aneka rasa. Melambangkan panjang umur, lamian menjadi salah satu menu wajib dalam acara-acara spesial di China, termasuk Idul Fitri bagi yang merayakan. Menu lain yang tak kalah populer adalah Chuanr atau kebab.

Turki


Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram. Saat merayakan Idul Fitri, biasanya penduduk setempat akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun".

Tradisi “Baju Lebaran” juga ada di tradisi Turki, mereka biasa menyebutnya dengan Bayramlik, atau sebutan untuk pakaian terbaik. Perayaan Idul Fitri sering mereka lakukan dengan mengunjungi sanak keluarga dan berziarah ke makam keluarga.

saat melakukan tradisi bermaaf-maafan, orang Turki memiliki ritual khusus, yakni orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam “Bayram”. Anak-anak akan mendatangi tiap rumah tetangga disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam. Dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Eropa


Karena bukan agama mayoritas, Idul Fitri di Eropa di rayakan tidak sebegitu meriah. Bahkan seperti di Inggris, hari raya umat Islam ini tidak masuk dalam agenda libur Nasional. Meski demikian, beberapa kawasan dan instansi setempat sering memberikan dispensasi khusus bagi umat Muslim setempat untuk libur sehari jelang Idul Fitri.

Tidak seperti di Indonesia, pemerintah setempat di mayoritas negara Eropa umumnya tak memberi informasi soal Ramadhan dan Idhul Fitri. Bagi Muslim setempat, informasi ini sering mereka gali dari informasi Islamic Center setempat atau datang dari milis dan email.

Meski demikian, Muslim di Eropa juga sering melakukan Sholat Ied berjamaah dengan . Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan Rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

Amerika


Di benua ini, perayaan Idul Fitri sering berbeda antara satu daerah dan daerah lain. Bukan karena kepercayaan akan rukyah dan metode lain, halini dilakarenakan letak geografis yang berbeda. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa jadi merayakan Idul Fitri pada hari yang berbeda dibanding mereka yang di wilayah barat. Seperti di Eropa, penghujung Ramadan biasanya diumumkan via e-mail, website, atau melalui sambungan telepon.

Perayaan Idul Fitri di Amerika sering dirayakan dengan berbagai pakaian tradisional. Karena umumnya Muslim Amerika adalah penduduk Imigran. Perayaan Idul Fitri biasa dirayakan di Masjid setempat, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal.

Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.

Iran
Di Iran, Idul Fitri disebut sebagai Eyde Fetr. Aneka hidangan yang terbuat dari daging disajikan di hari ini. Bahan daging yang biasa dipakai adalah domba dan sapi. Sesuai tradisi, masyarakat Iran tak hanya menikmati hidangan itu sendiri, tetapi juga memberikan makanan kepada orang-orang tak mampu.

Afghanistan
Di Afghanistan, ada kebiasaan adu telur untuk menyambut Hari Kemenangan. Cara memainkannya: dua peserta saling berhadapan dengan telur di tangan. Jika keduanya telah siap, telur akan saling dihantamkan. Peserta yang telurnya lebih dulu hancur dianggap kalah.

Afrika Selatan
Setiap tahun orang-orang akan berkumpul di Green Point, Cape Town, Afrika Selatan. Mereka berkumpul untuk melihat bulan di hari terakhir Ramadhan. Menjelang berbuka puasa, mereka sudah berkumpul bersama kerabat sambil asyik berbincang-bincang, menunggu munculnya bulan. Setelah azan maghribdikumandangkan, bulan yang muncul pun diumumkan. Di hari Idul Fitri, warga melaksanakan shalat Id, dilanjutkan berkunjung ke rumah keluarga.

Ternyata, tak hanya negara-negara dengan penduduk mayoritas memeluk Islam yang merayakan Idul Fitri dengan keunikan masing-masing. Beberapa negara mayoritas non-Muslim pun memiliki ciri khas tersendiri.

India
Sebagai agama terbesar kedua, di India orang-orang akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi untuk melakukan shalat Id. Masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, ibu kota India. Mereka juga menyiapkan hidangan khusus yang disebut dengan siwaiyaan, yakni campuran bihun manis dengan buah kering dan susu. Siwaiyaan hadir dalam beragam bentuk dan warna. Perayaan Idul Fitri di sana benar-benar meriah, bahkan mirip seperti pesta. Pada malam takbiran (yang mereka sebut dengan Chand Raat), selain memakai baju baru, para remaja perempuan juga menghias tangan dan kaki mereka dengan henna. Kemeriahan itu dilengkapi dengan karnaval dan pesta kembang api.

Fiji
Di negara kecil Fiji pun terdapat tradisi serupa. Meskipun mayoritas penduduk Fiji bukanlah beragama Islam, mamun ada sebuah tradisi unik dalam perayaan Idul Fitri di negara ini. Di Fiji, hidangan spesial khas Idul Fitri adalah samai, mi manis yang dicampur dengan susu. Samai disajikan bersama samosas, sejenis kari ayam atau daging. Uniknya, hanya kaum pria yang datang ke masjid untuk shalat Id. Di beberapa bagian di Fiji, perempuan tidak pergi ke masjid.


sumber
sumber
sumber
sumber

No comments:

Post a Comment