5.25.2015

I know you've been noticed this for a while and probably a little bit annoyed by it and maybe slightly questioned it. Okay, I'll tell you why sometimes I didn't look you in the eyes while we were talking:
  1. I'm afraid you'll see how much I love you.
  2. I'm afraid you'll see how much pain you've hurted me.
  3. I'm afraid you can't handle all of the above.


- Chairunnisa, a looking-everywhere-while-talking-with-you little girl.

5.19.2015

"Kata semacam ini tidak ada dalam bahasa Inggris. Ini bahasa Portugis. Saudade. Kau pernah dengar? Lebih seperti... Definisi yang paling tepat tidak ada. Lebih seperti ekspresi perasaan-kesedihan yang luar biasa. Perasaanmu ketika sadar kehilangan sesuatu untuk selamanya dan tak akan bisa memperolehnya kembali."

- Alexandra Bracken, The Darkest Mind.

5.18.2015

The million-dollar question.

Recently a close friend called to tell me that she’s breaking up with her fiancĂ©, who she has been with for six years.

They got engaged just last year and were even planning to buy a new house together.

Of course, it came as a huge shock, as I had always thought everything was running so perfectly for her (or, at least, that’s how it seemed on her social media).

5.16.2015

Have you ever said hurtful things to someone just so they can feel how much they've hurted you, but at the same time it also hurts you?

I have.

Aku pergi dulu.

Aku pergi dulu ya. Jangan mencariku. Jangan meneriakkan namaku. Jangan merindukanku. Aku ingin pergi yg jauh. Setidaknya menjauhi hati ini dari jeratmu.

Aku pergi dulu ya. Jangan menyesali karena aku kini yg ingin pergi. Bukankah kemarin justru kau yg diam-diam angkat kaki? Setidaknya menjauhi jemari ini dari jemari tanganmu.

Aku pergi dulu ya. Jangan bersedih. Aku ingin pergi yg jauh, darimu, karena aku ingin lebih dekat denganNya. Dengan Dia yg selalu menemaniku tanpa henti ketika kamu pergi.

5.15.2015

"Jangan nyari pembenaran. Udah salah masa dibener-benerin. Curang namanya."

- Luna Annisa, ngasih wejangan.

5.12.2015

"Ya Allah... Help me"

You know your heart is sick when you’re sitting on your prayer mat willing to make duas but instead you’re just like : “Ya Allah…. help me” and then you burst into tears. And this, this is the most beautiful thing ever for He understands you without a word. Allah won’t judge you but listen to you and mostly Allah will heal you. One advise I can give to you all don’t seek comfort from people, they will maybe listen to you but they will never be able to heal you. How could someone created just as weak as me and you, soften your heart? They don’t know you like Allah knows you.

(Via Tumblr)

5.11.2015

Tidurku semalam

Tidurku semalam tidak tenang. Aku terbangun setiap tiga puluh bahkan sepuluh menit sekali. Tiap terbangun nafasku terengah-engah seolah sehabis berlari, jantungku berdegup kencang, mataku bergerak liar. Lalu organ tubuh yg bernama otak mencoba memproses yg sedang terjadi.

Tiap terbangun ada saat dimana aku kehilangan pegangan pada orientasi waktu, seperti yg terjadi kemarin tidak pernah ada, hanya sebuah mimpi buruk yg membuatku kerap terbangun. Namun,

Pupus.

Sekarang rasanya seperti... Entahlah. Belum menemukan kata-kata yg pas untuk menggambarkan sekarang. Masih mencari-cari di setiap lekuk otak. Seolah semua aksara terserap oleh namanya.

Pupus.

Ya pupus.
Itu mungkin yg paling mendekati.

5.08.2015

Bacanya jangan serius-serius, bukan postingan yg serius kok

Gue emang pada dasarnya suka, eh salah, hobi nulis. Tentang apa aja. Tentang kehidupan gue, tentang kuliah, tentang jalan-jalan, tentang film, bahkan tentang yg gue sendiri ngga tau apaan. Nah blog ini sebagai media gue. Salah satunya.

Terkadang gue nulis hal-hal yg emang ngga ada maksud atau ditujukan untuk siapanya disini. Sekadar nulis aja, supaya kata-kata yg ada di otak gue ngga makin berisik dan ngga makin makan tempat. Jadi ya gue tumpahin aja di blog. Lumayan kan, kalian jadi nambah bahan bacaan, walaupun bacaannya ngga mutu. Hahaha.

5.07.2015

Lupa Nama

Hari ini, lagi ngerjain tugas Teori Akuntansi

Gue: *nulis nama kelompok* eh nama kamu double N kan?
Ranna: Engga ca, double R.
Gue: *ngedongak ke Ranna* *mikir keras* *bingung* Hah?
Ranna: Eh... double N ca, eh double N apa double R ya ca?
Gue + Ida + Anggi:  hahahaha
Ida: Nama sendiri aja lupa Ran
Ranna: Iya ca bener double N hahaha
Gue: *nulis nama Ranna* npm berapa?
Ranna: XXXXXXXX (sensor)
Gue: yakin?
Ranna: *mikir bentar* iya yakin kok *nyengir*
Gue + Ida + Anggi: hahahaha

5.06.2015

terkadang gue ngerasa kalo blog gue itu isinya pelampiasan semua kata-kata yg berkerumun di dalam otak gue dan perlahan makan tempat disitu, juga jadi makin berisik kalo ngga sesegera mungkin gue muntahkan.

halah apaan bgt sih ca. udah sana tidur.

(2 februari 2015, via Twitter)

Jayus.

cewek : Kita putus!
cowok : Lho kita kan emang ngga pacaran
cewek : oh iya, yaudah kita pacaran yuk, mau ngga?
cowok : boleh deh
cewek : oke sekarang kita putus!
cowok : ...
 
 
*traktakdungces*

5.05.2015

"Kata orang kalau memang belum saatnya, sedekat apapun jaraknya tak akan diberikan ijin untuk bertemu oleh Sang Maha Mempertemukan.
Tapi percayalah, waktu itu akan datang. Memang bukan hari ini, ataupun besok lusa, maupun bulan depan. Tapi nanti. Pasti."

- Ketika tadi sore punggungku ditepuk oleh semesta supaya bisa bersabar lebih lama.

5.04.2015

Double Rainbow - 17.41 WIB

Tuhkan hari ini ada aja yg bikin senyum, jadi ngga bisa ngeluh deh. 

Mahasiswa Skripsian #9

Seneng, seneng, seneng!! *tembakin konfetti*

Tadi siang ketemu dp di kampus, nyerahin revisi bab 1-3. Deg-degan banget. Pas ngasih pertama kali kena banyak di sumber soalnya. Tapi yg lainnya sih oke. Ditanya-tanya iya, alhamdulillah bisa jawab. Gue nungguin bapaknya kelar ngajar di depan kelas. Duduk berdua bareng Rahma (temen satu dp). Begitu bapaknya keluar kelas, langsung gue kejar. Terus kita bimbingan di sekdos. Dan... bab 1-3 gue di acc! Sekarang lanjut bab 4! Horeeee! *tepuk tangan* *prokprokprok*.

Ternyata bapaknya itu ngga rese kayak yg gue pikirin dulu. Dulu gue males banget sama bapaknya eh ternyata doi asik-asik aja, tadi malah becanda-canda. Jadi ngga enak dulu pernah bete sama bapaknya. Maafkan ya bapaknya.

Hari ini banyak banget yg bikin senyum. Alhamdulillah :)

5.03.2015

How We Knew Each Other

I: The universe moves in its own myterious way isn't it? So if something changed, even the tiny little part in one timeline, the rest of it is going to change too. (What the hell am I blabbering about? It started to sound like sci-fi movie). Like one choice you make is directing you to another scene of life, and so on. (And now it sounds like a scene from a soap opera or from some life-lessons movies). Then if we were in the same town, maybe I won't followed you on instagram or tumblr and any of this conversation would never happen. Everything happens for a reason right? And I like the way we are now.

5.01.2015

Hai, apa kabar?

Aku sedang duduk diam, memandang kosong pada teman-teman sekelasku yang sedang melakukan presentasi. Tugas dari dosen, seperti biasa. Aku bosan. Tak ada satupun yang mereka sampaikan menyelip walau sedikit di otak. Maafkan aku teman-teman.

Kutopang daguku dengan tangan kiri, lalu tetiba sejurus wajah serta namanya lewat melintasi sudut-sudut pikiran. Aku tersenyum simpul, membayangkan dirinya sedang bergelut dengan laptop serta kertas-kertas catatan kuliah berserakan di sisi kanan-kirinya. Raut mukanya yang serius menyerap ilmu-ilmu. Kemudian membetulkan letak kacamatanya yang sedikit turun. Dan membayangkan ketika dia duduk di sampingku berbincang sambil memetik senar gitarnya hingga matahari tenggelam.

Tidak, tidak, aku bermaksud apa-apa kok. Hanya bernostalgia sedikit tentang teman lama. Menebak-nebak kabarnya. Mengira-ngira model rambut terbarunya. Sudah lama rasanya.

Hai, apa kabar?