Menari Di bawah Hujan

Mungkin aku adalah manusia aneh yang memilih untuk melangkah ke dalam rintik hujan dibandingkan berdiri di bawah lengkungan pelangi. Aku yang lebih memilih untuk langit mendung daripada langit biru yang cerah. Aku yang memilih badai dan kilatan petir daripada semilir angin dan kicauan burung-burung. 

Aku memilih untuk basah bukan kering.

That feeling when you found out the person who your friends used to making fun of in high school is now in other country making name for herself, and they who used to making fun of her have no idea what she's doing now. Then again, life works unexpectedly. So you better be careful about what you're doing to someone. Because perhaps, someday you'll get a payback.

"One time you push someone to the side so you can start walking, the next time they're already in the upstairs wathcing you who just start to climbing the ladder."

- Chairunnisa

Enjoy Jakarta : Taman Wisata Alam Angke Kapuk

Penat sama aktivitas? Bosen ngeliat Jakarta yang isinya Mall sama Apartemen melulu? Pengen liat yang hijau-hijau di Jakarta?

"Ah mana ada!"

Ih kata siapa ngga ada, ada tauk! Kamu aja yang belum tau tempatnya di mana. Nih gue kasih tempat buat yang pengen nyari suasanya hijau di Jakarta, namanya sama kayak judul postingan gue, Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Iya ini di deket Muara Angke, tapi bukan tempat nyari ikan. Jadi Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini merupakan sebuah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata alam dan berpusat pada pengembangan Eco-tourism.

"My heart is not something you can messing around with."


- Chairunnisa

Merdeka

Salah satu cara gue merayakan dirgahayu kemerdekaan Indonesia adalah dengan memerdekakan diri dari orang-orang nyebelin kayak kamu-kamu yg kerjaannya cuma mengkritik, nyari-nyari kesalahan orang lain, suka bohong, dan suka jilat ludah sendiri.

Jujur aja selama ini gue masih terperangkap dalam lingkaran orang-orang macam kamu-kamu yg tadi gue sebutin diatas, tapi kan sekarang gue udah memerdekakan diri. Jadi dadah kamu-kamu. :)

MERDEKA!!


PS: ngga ada dendam dari gue untuk kamu-kamu, maafin mah udah kok dari kapan tau toh untuk apa juga bilang-bilang ke kamu-kamu sekalian kalo gue udah maafin. Kapannya gue maafin biar Tuhan aja yg tau. Gue emang cuma mau keluar aja dari lingkaran yg isinya ada kamu-kamu doang kok. Udah gitu aja.

Enjoy Jakarta: Monas, Masjid Agung Istiqlal & City Tour

Okay first of all let me say that GUE AKHIRNYA KE MONAS COY! AAAKKKKKKK! Oke norak banget emang kedengarannya tapi ini seriusan, gue baru pertama kali ke Monas itu ya kemaren. Double norak. Banyak temen-temen gue yang kaget pas gue bilang kalo gue belum pernah ke Monas soalnya duh please deh orang juga udah pada bosen kali ke Monas. Pulang dari Monas gue langsung syukuran pake tumpeng.

Berhubung masih libur sebelum ujian utama dan kebetulan gue juga lagi di rumah (bang toyibnya sudah pulanggg) jadilah gue ngajakin Dini buat jalan-jalan dan Dini ngusulin buat ke Monas. Jelas jadiin lah pasti, harus banget jadi. Eh temen gue Bulu (gue pernah ceritain sedikit tentang dia di sini) kebetulan juga lagi di bekasi dan dia ngajakin gue jalan, yaudah gue ajak aja biar rame. Tapi kasian juga kan kalo Bulu cowok sendiri, yaudah gue ajak juga Iqbal dan alhamdulillah dia mau. Sebenernya mau ajakin Luna juga tapi dia masih di Tangerang dan kasian dia kalo harus ke Jakarta udah gitu pulang pasti malem.

Jadilah kita berempat jalan-jalan di hari Rabu tanggal 6 Agustus 2014.

Karena bulan ngga pernah ngeluh

Hari ini bulannya bagus. Besar terus warnanya kuning agak ke oranye gitu. Supermoon sih, dikit doang tapinya. Bagus banget. Ngga percaya? Coba aja keluar terus tengok bulannya.

Speaking of bulan, gue salut banget sama bulan. Kenapa? Karena dia terus ada di langit sana, kecuali kalo gerhana sama nanti kiamat.

Coba deh pikirin, sekarang jalanan udah pada terang benderang karena lampu, ya kecuali mungkin di pelosok sana yg belum kebagian listrik tapi gue mau bahas buat di daerah yg jalanannya terang sama lampu, nah terus si bulan ini fungsinya apa buat tempat-tempat yg udah banyak lampunya?

About Life

Life works in a totally unexpected, the most odd and strangest way. You can never guess what happens next. Life always has the best way to surprise us. You'll never get bored.

Remember what I told earlier that life works in a way we can never knew? Well, so there was this one time that I hated this one girl. It's a long story but the point is I hated her. I hated her a lot. And I knew she hated me too. We had a reason of course, it was not like a random hate or something like that. But as the time went by, the hate I felt to her was gone. It was just disappear, just like that *snapping my fingers*. At the moment I just felt so guilty for hated her, and I started to forgave her for every mistakes she did to me. After I forgave her, I felt really good. It was like all those times I was carrying this heavy weight in my chest and by forgiving, it went away. And guess what? Now we became friends. Who would have guess, right? One time we hated each other, the next time we became friends.

Life is a bitch for sure, it turns people's lives upside down, smash them to the side and scramble them until they feel like there's nothing left. But no matter what life has done to us, it always finds a way to surprise us.

"People see what they want to see. If you can't see it with your eyes, use your heart."


- Chairunnisa

Sandal

Pertama gue kenalin dulu sama @takdos. Okeh buat elo-elo semua yg belum kenal si @takdos itu siapa, dia itu salah satu travel blogger favorit gue. Kenapa? Karena doi spesialis traveling ala backpacker, selain itu gue juga suka gaya penulisannya dia, ringan dan mudah dicerna otak gue yg pentium seperempat. Buat yg mau baca-baca postingannya dia, nih gue kasih linknya:

www.whateverbackpacker.com

Nah buat yg mau iseng stalking twitternya si Adis (panggilannya doi), boleh diintip di:

twitter.com/takdos

“Ini tuh bukan dongeng, ya ini hidup. Hadepin, kamu harus berani, berani jujur sama diri kamu sendiri, jujur sama orang yg kamu sayangin. Ngga semua dongeng bisa happy ending, apalagi realitas.”


– Perahu Kertas

Patah

Bagaimana jika kita membicarakan hujan disaat panas terik. Seperti membicarakan cinta saat timbul keraguan. Seperti membicarakan musim semi saat daun gugur.

Kau pernah tahu tentang harapan, kan? 

Bagaimana jika setiap harapan itu dikabulkan. Apakah kamu sudah siap jika semua doamu dikabulkan? Bagaimana jika setiap harapan itu dipatahkan. Apakah kamu mampu menampung semua kesedihan?