Oh Internet... Oh Gadget...

Internet and technology were supposed to bring us closer and the gadget that supports all that made us even closer, made the distance smaller and almost gone, right? But in reality, it makes us even further. Ironic isn't it?

Apakah benar kita justru di dekatkan dengan semua kecanggihan buatan manusia tersebut? Jelas iya. Bayangin aja, kita bisa menjangkau orang-orang dengan jarak yang seharusnya ditempuh dalam waktu berhari-hari sekarang cukup nyalain paket internet terus connect and on you go. Lo tersambung ke seluruh dunia. Dunia juga terhubung ke lo. Pokoknya lo sama dunia jadi punya hubungan gitu deh, ya walaupun status hubungannya tergantung sinyal dan sisa kuota internet lo..

Tujuan awal dibuatnya semua itu pasti untuk mempermudah dan mendekatkan bukan? Jadi kenapa justru dengan adanya semua kemudahan itu gue merasa kita semua jadi makin jauh? Misalnya gue sama temen-temen gue lagi duduk, ngumpul bareng tapi tangan sama mata sibuk sama gadget. Sibuk update, check in, upload dan sebagainya. Bahkan pacar gue pun kayak gitu padahal gue lagi di depan dia, lagi curhat sama dia tapi dia fokus sama henponnya *self pukpuk*. Ngga enak rasanya ketika kita lagi ngomong, lagi kepengen ngobrol tapi orang yg kita ajak ngobrol malah sibuk sama gadgetnya. Even the little kids now have iPad on their hands for God's sake! Itu yg bikin gue suka meringis sendiri ngeliatnya.

itu kata opa Einstein, dan ternyata ketakutannya udah kejadian

Rasanya kita terlalu fokus untuk tetep eksis di dunia maya sampe akhirnya dunia nyata tempat dimana kita beneran eksis malah kita anggurin kayak pacar pas malem minggu. Yang seharusnya duduk ngobrol rame-rame malah ngobrolnya virtual di dunia maya padahal lagi hadap-hadapan. Terus terkadang hanya karena si dunia maya ini, manusia bisa ribut satu sama lain. Saling kesel-keselan, sindir-sindiran, masih secara virtual tentunya.

Ya itulah.

Terkadang gue kepengen balik lagi ke jaman dulu ketika satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan seseorang atau orang-orang itu kalo ngga ketemu langsung ya nulis surat. Dan ketika ketemu langsung ya beneran ketemu, ngga malah sibuk sama gadget. Jadi lebih berasa feelnya. Lebih precious lah. Halah. Karena sadar gue masih seperti itu, masih suka sibuk sama gadget, gue inisiatif untuk bikin Unplugged Week. Salah satunya ya biar gue ngga lupa sama kehidupan asli gue sebenernya.

Semua balik lagi ke pengguna dan cara penggunaannya sih ya. Tiap orang kan beda-beda. Selama digunakan dengan bijak sih ngga masalah. Makanya yuk dari sekarang kita mulai menggunakan semua kecanggihan tersebut dengan bijak, ngga ada salahnya kan dimulai dari hal yg kecil? Semangatttt! Pasti bisa
:)

Depok, 04 Mei 2014