Terkadang rindu itu sungguh amat sangat menjengkelkan, karena datang semaunya tanpa ada aba-aba. Bukan perihal bertemu saja lalu serta merta rindu itu akan hilang, karena sekalipun tiap hari bertemu, kala mata masih ingin terpejam dan punggung masih ingin bersandar namun harus menerjang jalan pun masih saja disapa rindu.
Sekali lagi, bukan perihal bertemu lalu serta merta rindu itu akan hilang. Terkadang duduk berdua berbincang ini-itu berjam-jam, membahas hal remeh-temeh atau sekadar tertawa bersama saat melihat video guyon, tanpa harus merisaukan klakson kanan-kiri atau takut datang terlambat di kantor, jauh dan jauh lebih berkualitas dibanding bertemu tiap hari di atas jok roda dua.
Namun sayangnya, mencari waktu yang pas untuk itu sama menyebalkannya seperti rindu. Kalau rindu datang semaunya, waktu yang pas untuk bertemu justru enggan datang. Sama menyebalkannya bukan?
No comments:
Post a Comment