4.21.2020

Surprise Me!

“Ya ampun...”

Kata saya terkejut sambil mengubah posisi badan, dari rebahan (seperti yg biasa saya lakukan) menjadi duduk karena baru menyadari satu (atau beberapa) hal. Seperti ada yg menyalakan lampu di dalam otak saya, semua menjadi sejelas titik noda hitam di atas kertas putih.

Mata saya menghadap ke tembok kamar, terdiam beberapa detik lalu meletakkan handphone di samping bantal, yg harusnya jadi tempat kucing baru saya, Boba, tidur.

I gotta write about this.” Kata saya pada akhirnya, rasa kantuk langsung buyar begitu saja.

Dan sekarang ini lah saya, pukul sebelas malam kembali menyalakan laptop pinjaman walau besok masih banyak kerjaan tapi jemari sudah terlampau gatal untuk menulis sambil ditemani sebuah playlist Spotify yg judul playlistnya masih belum fasih saya ucapkan dan harus beberapa kali menanyakan pada sang kurator supaya dibetulkan pelafalannya.

Akhirnya setelah sekian lama, keinginan untuk menulis muncul lagi ke permukaan tanpa harus ada rasa ketakutan pada luka-luka yg pernah saya tuangkan di sini. Paling tidak sekarang saya bisa menerima kalau luka-luka itu adalah bagian dari cerita saya sekaligus menjadi proses pendewasaan. Di samping itu, blog ini rasanya sudah terlalu lama didiamkan. Saya minta maaf untuk kalian (siapa pun itu) yg masih berkunjung ke sini walau tidak ada tulisan baru yg dapat dinikmati.

Anyway.

Saya pikir saya harus menebak-nebak dan bermain detektif dengan kaca pembesar dan asumsi-asumsi dari remah roti, ternyata tidak harus sampai akrobat apalagi jungkir balik karena semua sudah ada di sana, semua, menunggu saya menyadarinya dan pada akhirnya menemukannya.

Walaupun memang sih tetap harus bermain sebagai detektif untuk menemukan lampu taman sebagai arah untuk satu persatu menyusun sosoknya. Tidak akurat tentu saja, tapi paling tidak saat ini saya tidak lagi berjalan dalam gelap, ada lampu senter yg bisa saya bawa, biarpun saya juga masih tidak tahu ke mana arahnya.

Apapun dan ke mana pun arahnya rasanya cukuplah sebatas konsep abstrak untuk sekarang ini, biar seru menebak-nebak, lagipula yg sekarang pun sudah cukup menyenangkan, bisa bertukar cerita ini itu dan mengobrol panjang lebar sampai matahari kembali menjamu. Biar saja semesta yg mengatur segalanya, sekarang saya cuma mau duduk sambil melihat apa yg akan terjadi selanjutnya yg entah seperti apa bentuknya, sudah malas untuk ikut campur dalam segala andil semesta.

Padahal biasanya saya orangnya tidak sabaran, tapi untuk sekarang sepertinya saya akan mempersilakan kesabaran untuk jadi teman saya paling dekat. 

So, surprise me! :)


Rumah,
 23:32 | 21st April 2020

No comments:

Post a Comment