11.20.2011

Franchise: J.CO Donuts & Coffee, Franchisor Asli Indonesia

Franchise adalah sesuatu yang harus dipahami benar-benar oleh seorang pebisnis yang ingin mewaralabakan bisnisnya. Pengertian franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis yang memang telah teruji keberhasilannya.

Pembelian hak lisensi (franchising) dapat merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang hak lisensinya di beli (franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor. Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising, perusahaan seolah-olah menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar. sumber

Bisnis waralaba atau franchise suatu cara atau sistem pemasaran dengan memberikan kesempatan kepada orang atau badan usaha dengan menduplikasikan usahanya secara mandiri terutama pada unit ( badan ) usahanya dan harta usahanya yaitu barang daganganya atau uang hasil penjualannya dll.

Didalam bisnis franchise ada nilai lebih yang selalu membedakan bisnis franchise yang satu dengan franchise yang lainnya dan merupakan salah satu kriteria bisnis yang bisa di franchisekan adapun criteria usaha yang dapat di franchise yaitu :
  1. mempunyai ciri khas usaha atau keunikan
  2. terbukti sudah memberikan keuntungan
  3. memiliki standar atas pelayanan barang dan jasanya
  4. mudah diajarkan atau diaplikasikan
  5. adanya dukungan yang berkesinambungan
  6. hak kekayaan intelektual yang telah didaftarkan

Mungkin saja terjadi bisnis franchise satu dengan lainnya memiliki kemiripan pada jenis usahanya, akan tetapi ada sesuatu yang dapat membedakan setiap usaha franchise yang satu dengan yang lainnya. Selain merek atau brandnya tentunya dan dapat menjadi nilai lebih yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi bisnisnya yaitu keunikan atau ciri khas usahanya. sumber

Sebagai contohnya adalah J.CO Donuts & Coffee.

SEJARAH
Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts & Coffee yang membuka gerai pertamanya di Super Mall Karawaci pada tanggal 26 Juni 2005. Keberhasilan J.CO diikuti Krispy Kreme yang membuka gerai donatnya yang pertama di Mal Pondok Indah 2 pada tanggal 31 Agustus 2006. J.CO sebagai merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia. sumber

PT. J.CO Donuts and Coffee didirikan oleh Johnny Andrean yang sebelumnya terkenal sebagai pengusaha salon yang sukses. Tak kurang dari 168 jaringan salon dan 41 sekolah salon dimilikinya, namun insting sang penata rambut kemudian membawanya terjun ke bisnis makanan. Sejak tahun 2003 ia aktif mengembangkan J.CO. J.CO adalah produk dalam negeri dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan disempurnakan dengan modernisasi dan kualitas terbaik. J.CO ditujukan untuk menyerbu pasar asing.

Persiapan J.CO membutuhkan waktu yang lama. Selama 3 tahun Johnny Andrean dan timnya mempelajari bisnis donat, mengeksplorasi resepnya, serta melakukan riset pasar dan sampling. Johnny meluncurkan J.CO dengan konsep “apa yang disukainya dan hal ini bisa diterima masyarakat”.

Pada 26 Juni 2005, J.CO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian langsung membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, J.CO telah punya 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja. Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru. Dalam waktu dekat mereka akan buka di Palembang, Batam, Manado, Bogor, Medan, dan Bali, dan ada keinginan juga untuk go international pada tahun 2007 dengan pilihan lokasi di Australia, Hongkong, atau Singapura. Sesuai dengan namanya, J.CO mempunyai produk makanan berupa donat dan produk minuman berupa kopi atau teh yang panas maupun dingin. Yang diunggulkan oleh J.CO adalah produk makanannya, yaitu donat.

J.CO.Donuts sejatinya bukan pionir di industri kafe berbasis menu kue donat di Indonesia, sebelumnya sudah ada Dunkin Donuts. Namun sejak masuk ke pasar pada pertengahan 2005, J.CO Iangsung menjadi buah bibir, mengalahkan popularitas sang incumbent Dunkin Donuts, dan membukukan pertumbuhan penjualan yang tinggi.

Menurut Indriana Lisztya R., PR Manager dan Promosi J.CO., penjualan donat J.CO. di salah satu gerai terlarisnya bisa mencapai 14 ribu donat per hari. Angka ini belum termasuk pembelian produk lainnya (seperti minuman kopi) oleh pengunjung outlet J.CO. yang jumlahnya bisa mencapai 1.200 orang per hari.


STRATEGI MARKETING
J.CO. Donuts menjadi berbeda dari produk donat lain di tanah air karena diposisikan sebagai produk lifestyle dan disasarkan untuk konsumen dari segmen menengah keatas dengan gaya hidup dinamis, muda dan modern. Untuk menggarap segmen pasar ini, J.CO. membuat donat yang tidak mengenyangkan, lebih tipis dan teksturnya lebih lembut, bisa dimakan kapan saja dan dimana saja? donat yang ada di pasar sebelumnya, porsinya cenderung lebih besar dan mengenyangkan. Sementara J.CO.,dari ukuran dan bentuknya, lebih cocok disebut camilan atau makanan selingan pengantar makan besar. Dari sisi harga J.CO.cukup kompetitif.J.CO. memakai strategi experiential marketing lewat konsep open Wfchen-nya.

STRATEGI DISTRIBUSI
Brand activation untuk membangun brand. Strategi ini direalisasikan dalam bentuk sampling di sekitar gerai, membuat akun twitter, web dan fanpage di fb dalam dunia maya, masuk ke komunitas ibu-ibu arisan dengan menyelenggarakan factory visit dan demo pembuatan donat. Bagi perusahaan ini, endorsement pengunjung lewat antrian panjang yang mengular di outlet dan media yang menulis cerita tentang kelezatan, kekhasan, dan “kehebohan” J.CO. lebih penting ketimbang iklan. Strategi branding ini berhasil menciptakan word of mouth dan menuai publisitas. Dari sisi tampilan outlet, J.Co. mencoba menghadirkan nuansa internasional dengan design minimalis yang simple tapi tetap elegan dan modern, nyaris mirip desain gerai cafe shop ternama di dunia, Starbucks.

MEDIA PROMOSI
J.co mempunyai website khusus yaitu www.jcodonuts.com yang menyediakan beragam menu-menu didalamnya dengan konten yang lengkap untuk menjawab rasa penasaran para penyuka J.co serta design web yang sangat menarik. J.co juga mempunya akun twitter untuk media promosi yang sangat inovatif dan praktis @JcoIndonesia di akun ini menyediakan jasa delivery untuk j.cool yogurt dan delivery donuts juga tentunya, selain memudahkan kostumer untuk mengetahui produk terbaru dari J.co ternya akun twitter ini juga menyediakan beberapa promo salah satunya “BUY PASEO premium Tissue and Get JCO voucher valid in all JCO store.Hurry!! The voucher are limited. via: @JcoIndonesia ” dan masih banyak lagi promo lainnya di twitter dan juga fan page di FB nya yaitu J.CO Donuts and Coffee Indonesia. sumber

DITIRU
Seperti halnya produk yang sukses di pasar lainnya, J.Co Donuts mendapat persaingan dengan logo, produk, dan outlet yang mirip di Malaysia bernama Big Apple Donuts & Coffee yang diluar Malaysia menggunakan nama Bapple Donuts & Coffee sumber

Big Apple Donuts & Coffee milik Malaysia ini meniru habis-habisan konsep, dan desain dari J.Co Donuts & Coffee. Bahkan logo sampai varian rasa dari donatnya pun ikut dijiplak.Beberapa masyarakat mengira Big Apple Donuts & Coffee milik Malaysia ini adalah franchisee dari J.CO. Namun pihak J.CO mengklarifikasi bahwa Big Apple Donuts & Coffee bukanlah franchisee dari J.CO.

Banyak bidang usaha tidak hanya di bisnis franchise yang sangat mengandalkan keunikan usahanya. Biasanya bisnis yang mempunyai ciri khas atau keunikan yang kuat biasanya lebih dapat bertahan lama. Walaupun ada saja yang mengikuti atau meniru bisnis yang dijalankan akan tetapi dari keunikan yang dimiliki tetap akan terlihat berbeda dan biasanya bisnis yang pertama yang mengusung usaha tersebut menjadi pemenang dari persaingan bisnis yang meniru atau plagiat.

Mungkin banyak orang yang mencoba bisnis yang sama tetapi nilai ciri khas usaha tentunya berbeda dan ini yang menjadikan kekuatan bisnisnya setelah merek yang memang telah kuat kita bisa perhatikan banyak bisnis franchise yang tidak memiliki ciri khas atau keunikan yang kuat akan lebih cepat gulung tikar atau bangkrut karena tidak mempunyai nilai lebih yang dapat menjual bisnisnya. sumber


Berikut adalah beberapa keuntungan Sistem Franchise bagi pemilik J.co Donuts & Coffee:
  • Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah 
  • Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama 
  • Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi 
  • Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization) 
  • Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha sumber

Konsep bisnis waralaba (franchise) akhir-akhir ini telah menjadi salah satu trendsetter yang memberi warna baru dalam dinamika perekonomian Indonesia. Dampak dari kehadiran Franchising tidak hanya dari segi positif, tetapi juga segi negatif.

Dampak positifnya adalah masyarakat lebih dipermudah untuk berbelanja segala keperluannya dengan harga yang terjangkau dengan jarak yang dekat, bisa menambah lowongan pekerjaan baru bagi warga sekitar sehingga angka pengangguran bisa berkurang.

Namun dampak negatifnya banyak para pedagang kecil yang "gulung tikar" karena usahanya tidak laku akibat dari kalah bersaing dengan perusahaan waralaba tersebut. sumber

No comments:

Post a Comment