10.20.2013

Cloud Atlas: Everything Is Connected


Judul: Cloud Atlas
Sutradara:  Lana Wachowski, Tom Tykwer dan Andy Wachowski.
Genre: Drama, Science Fiction, Anthology
Pemain: Tom Hanks, Halle Berry, Jim Broadbent, Hugo Weaving, Jim Sturgess, Doona Bae, Ben Wishaw, James D'Arcy, Zhou Xun, Keith David, David Gyasi, Susan Sarandon, dan Hugh Grant.
Produksi: Warner Bros, X Filme
Sinopsis:


The Pacific Journal of Adam Ewing (1849)
Samudra Pasifik Selatan: Cerita dimulai pada tahun 1849 pada zaman perbudakan ras kulit hitam. Seorang pengacara dari Amerika Serikat bernama Adam Ewing (Jim Sturgess) bertandang ke Kepulauan Chatham untuk mengadakan perjanjian bisnis dengan Pendeta Gilles Horrox atas nama mertuanya, Haskell Moore. Disana ia melihat seorang budak Moriori, Autua (David Gyasi), dicambuk. Saat sedang dicambuk, Autua menatap mata Ewing yg juga sedang melihat iba kearahnya. Karena tak kuat melihat manusia dicambuk seperti itu, Ewing pun jatuh pingsan. Ewing kemudian diperiksa oleh Dr. Henry Goose (Tom Hanks) yang mengatakan bahwa Ewing diserang oleh cacing parasit polinesia dan meracuni Ewing dengan dalih bahwa racun tersebut adalah obat untuk membasmi cacing parasit tersebut karena Goose mengincar kotak berisi emas yg dibawa oleh Ewing. Autua yg kemudian menyelinap ke kapal Ewing memohon pada Ewing supaya Ewing meminta pada Kapten untuk mengizinkannya bergabung sebagai awak kapal. Pada saat Goose sedang menyuapi Ewing dengan racun, Goose yg tamak kemudian membongkar penyamarannya kalau selama ini dia hanya mengincar emas milik Ewing dan Autua lalu menyelamatkan Ewing dari Goose. Saat kembali ke Amerika Serikat, Ewing dengan istrinya, Tilda (Doona Bae), menolak keterlibatan ayahnya dalam perbudakan dan pergi ke San Fransisco  untuk bergabung dengan Gerakan Penghapusan Kebudakan.

Letters from Zedelghem (1936)
Cambridge, Inggris dan Edinburgh, SkotlandiaAdam Ewing menuliskan kisah perjalanannya ke dalam sebuah buku “The Pacific Journal of Adam Ewing” yang dibaca dan dikagumi oleh seorang bernama Robert Frobisher (Ben Wishaw). Robert adalah seorang homoseksual yang memiliki bakat menggubah lagu. Ia menjalin hubungan romantis dengan lelaki bernama Rufus Sixsmith (James D’Arcy). Untuk mengejar impiannya menjadi penggubah lagu yang diakui, Robert bekerja sebagai asisten komposer ternama Vyvyan Ayrs (Jim Broadbent) yang sayangnya memiliki karakter yang buruk, dan memiliki seorang istri muda bernama Jocasta (Halle Berry). Robert selalu berkirim surat dengan Sixsmith, mengabari kekasihnya tentang perjuangannya menjadi komposer. Sixsmith selalu mencari-cari keberadaan Robert namun Robert tetap bersembunyi karena terlalu sedih jika bertemu Sixsmith karena mereka tidak bisa bersatu. Setelah menciptakan mahakaryanya yg berjudul The Cloud Atlas Sextet dalam sela-sela waktu luangnya sebagai asisten Vyvyan, Robert pun berniat untuk berhenti sebagai asisten dan mengejar karirnya sendiri. Namun Vyvyan berniat untuk mencuri karya Robert dan mengancam untuk menghancurkan reputasi Robert bahkan sebelum ia mulai memetik karir. Robert akhirnya terpaksa membunuh Vyvyan demi menyelamatkan simfoni miliknya dan melarikan diri ke hotel. Disanalah ia menyelesaikan simfoninya, The Cloud Atlas Sextet. Lelah hidup sebagai buronan, Robert pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, tepat sebelum kekasihnya, Rufus Sixsmith, masuk ke kamarnya.

Half-Lives: The First Luisa Rey Mystery (1973)
San Francisco, California: Bertahun-tahun kemudian setelah kematian tragis Robert Frobisher, Sixsmith telah menjadi tua dan bergelar sebagai Dr. Sixsmith, seorang fisikawan nuklir. Dalam suatu kesempatan ia berkenalan dengan jurnalis bernama Luisa Rey (Halle Berry), putri dari jurnalis ternama Lester Rey (David Gyasi). Sixsmith terlibat dalam suatu rencana picik yang diprakarsai oleh pria bernama Lloyd Hooks (Hugh Grant) mengenai konspirasi keselamatan reaktor nuklir baru yang dioperasikan. Hooks memerintahkan Bill Smoke (Hugo Weaving) untuk membunuh Sixsmith sebelum sempat ia menyerahkan laporan yang memperkuat perkataannya. Luisa memutuskan untuk menyelidiki kasus kematian Sixsmith. Luisa menemukan surat-surat Frobisher kepada Sixsmith dan menelaahnya. Membaca surat-surat tersebut membawa Luisa ke sebuah toko piringan hitam di mana ia mendapatkan piringan musik Cloud Atlas Sextet yg sedang diputar dan ia merasa bahwa ia sudah pernah mendengar melodi tersebut sebelumnya. Iapun kemudian menyelidiki perusahaan teknologi nuklir Swanekke milik Lloyd dan berkenalan dengan Isaac (Tom Hanks) yang membantunya mengungkap kejahatan Lloyd. Sayangnya Isaac dibunuh oleh Bill Smoke. Luisa juga nyaris terbunuh oleh Bill yg menabrak mobil Luisa sampai terlempar keluar dari jembatan dan jatuh kedalam danau namun berhasil menyelamatkan diri dan dibantu oleh Javier, teman satu apartemennya. Seorang  kepala keamanan PLTN yg juga bawahan Lloyd bernama Joe Napier (Keith David) ingin ikut menegakkan kebenaran membantu Luisa mengalahkan Bill Smoke. Luisa kemudian mengekspos rencana pemanfaatan kecelakaan PLTN demi keuntungan perusahaan minyak.

The Ghastly Ordeal of Timothy Cavendish (2012)
Timothy Cavendish, seorang penerbit berusia 65 tahun, mengeruk untung setelah Dermot Hoggins (Tom Hanks), seorang penulis gangster yang bukunya ia terbitkan, membunuh seorang kritikus dan dipenjara. Ketika rekan Hoggins mengancam Cavendish sambil menuntut bagian keuntungannya, Cavendish meminta bantuan saudaranya, Denholme (Hugh Grant). Denholme menipunya dengan menyuruh Cavendish bersembunyi di sebuah panti jompo. Di sana, Cavendish merasa terkekang dan bersama “komplotan kakek-nenek”, mereka berhasil melarikan diri dari kurungan Rumah Aurora dan dari Suster Noakes (Hugo Weaving) yang beringas. Cavendish menerima manuskrip novel yang didasarkan pada kisah hidup Luisa Rey dan menulis naskah tentang kisah hidupnya sendiri di rumah. Cavendish kemudian menuangkan kisahnya menjadi sebuah film berjudul “The Ghastly Ordeal of Tim Cavendish”, dengan Tom Hanks berperan sebagai aktor yang memainkan Cavendish.

An Orison of Sonmi~451 (2144)
Neo Seoul, Korea: Sonmi-451 (Doona Bae), salah satu hasil kloning yang di masa ini disebut sebagai Fabricant yang dipekerjakan di sebuah restoran masa depan bernama Papa Song bersama fabricant-fabricant lainnya dibawahi oleh Seer Rhee (Hugh Grant). Sonmi diwawancarai oleh Juru Arsip (James D’Arcy) sebelum dieksekusi mati. Ia menceritakan kembali bagaimana ia dibebaskan dari kehidupan pelayan oleh Komandan Hae-Joo Chang (Jim Sturgess)  anggota pemberontak "Union" dan kehidupannya setelah dibebaskan. Hae Joo Chang kemudian mengajak Sonmi-451 bergabung dengan gerakan revolusi di Seoul Lama yang bertujuan untuk menghapuskan sistem perbudakan Fabricant dibawah pimpinan Jenderal An-kor Apis (Keith David). Di tempat persembunyian, Sonmi menonton film yang dibuat berdasarkan petualangan Cavendish, The Ghastly Ordeal of Tim Cavendish. Pemberontak Union menunjukkan kepada Sonmi bahwa pekerja seperti dirinya dibunuh dan "didaur ulang" menjadi makanan untuk pekerja selanjutnya.  Ia memutuskan bahwa sistem masyarakat berdasar perbudakan dan eksploitasi pekerja tidak boleh dibiarkan lagi. Kemudian Sonmi mengumandangkan deklamasi kemerdekaannya tentang kemanusiaan dan persamaan hak Fabricant dengan Purebred ke publik. Sayangnya gerakan revolusi ini dikalahkan oleh pasukan kaum Purebred yang dipimpin oleh Mephi (Hugo Weaving). Hae-Joo tewas dalam pertempuran, Sonmi ditangkap. Setelah menceritakan kisahnya dan tujuannya pada Juru Arsip, ia dieksekusi.

Sloosha's Crossin' an' Ev'rythin' After (2321)
Pulau Besar ("106 musim dingin setelah Kejatuhan"): Zachry (Tom Hanks) tinggal bersama saudara perempuannya dan keponakannya Catkin di sebuah lingkungan masyarakat primitif bernama "The Valley" setelah sebagian besar umat manusia tewas akibat "Kejatuhan". Anggota suku Valley memuja-muja Sonmi~451 layaknya seorang dewi. Zachry selalu berhalusinasi melihat sosok bernama "Old Georgie" (Hugo Weaving) yang memanipulasinya agar pasrah dengan rasa takutnya. Rasa takut ini berujung pada pembunuhan teman dan putranya oleh suku Kona. Desa Zachry dikunjungi oleh Meronym (Halle Berry), anggota "Prescient", kelompok masyarakat yang masih mempertahankan sisa-sisa teknologi sebelum Kejatuhan. Misi Meronym adalah untuk mencari sebuah stasiun komunikasi bernama Mouna Sol kemudian mengirim pesan ke koloni-koloni diluar Bumi. Keponakan Zachry jatuh sakit dan sebagai balasan telah menyelamatkan Catkin dari kematian, Zachry setuju menemani Meronym. Di stasiun tersebut, Meronym mengungkapkan bahwa Sonmi hanyalah manusia biasa dan bukan dewi sebagaimana yang diyakini suku Valley. Meronym juga mengirimkan sinyal SOS dengan harapan penduduk diluar Bumi akan mendengar dan bersedia untuk membantu.  Sepulang dari sana, Zachry menemukan sukunya telah dibantai oleh suku Kona. Zachry membunuh pemimpin suku Kona (Hugh Grant) dan menyelamatkan Catkin, satu-satunya anggota suku yg selamat selain Zachry. Meronym menyelamatkan keduanya dari serangan suku Kona. Zachry, Catkin ikut bersama Meronym mencari dunia baru untuk ditinggali. Mereka akhirnya pergi dari Pulau Besar dengan kapal Prescient.

Epilog
Zaman ketujuh, beberapa dasawarsa setelah peristiwa di Pulau Besar: Zachry menceritakan kisahnya kepada cucu-cucunya di sebuah koloni Bumi di planet lain. Ia mengaku bahwa Meronym, yg sekarang menjadi istrinya berhasil mengirim pesan ke koloni dan keduanya diselamatkan.

Kelebihan: Walaupun film ini terdiri dari 6 cerita yg berbeda-beda namun semuanya memiliki benang merah yg meyatukan keseluruhan cerita. Cloud Atlas termasuk film independen dengan biaya pembuatan terbesar namun tidak mengurangi keindahan gambar ataupun efek serta ilustrasi yg disajikan terlebih saat penggambaran Neo Seoul dan Teknologi di Mouna Sol. Namun yg patut dipuji selain akting cemerlang dari semua pemain adalah tata rias dan kostum yg mampu mengubah setiap pemain menjadi satu karakter yg baru dalam setiap cerita seakan mereka bereinkarnasi menjadi orang lain. Sentuhan magis dari tata musik film ini juga patut diacungi jempol karena terasa pas dengan suasana dalam setiap cerita. Cloud Atlas ibarat Bhineka Tunggal Ika, walaupun terdiri dari cerita yg berbeda-beda namun keenamnya merupakan kesatuan dari Cloud Atlas yg saling terkait satu sama lain sehingga membuat Cloud Atlas sebagai satu garis perjalanan dari masa lalu, masa kini, hingga masa depan.

Kekurangan: Karena terdiri dari 6 cerita yg berbeda dan scene yg melompat-lompat antara satu cerita ke cerita yg lain akan membuat beberapa penonton merasa bingung dengan alur serta jalan cerita, terlebih untuk tipe penonton yg tidak suka untuk berpikir keras saat menonton film.

Penilaian: Saya tidak ragu untuk memberikan nilai 9 untuk Cloud Atlas karena keseluruhan film yg benar-benar membuat saya terpukau sehingga membuat saya tidak pernah bosan untuk menonton film ini berulang kali.

Referensi Tambahan:



Depok, 19 Oktober 2013

No comments:

Post a Comment