4.09.2014

Kritik itu gampang

Pernah mengkritik? Pernah dong pastinya, semua orang pasti pernah mengkritik sesuatu, termasuk gue. Gampang loh nemuin sesuatu untuk dikritik, ada dimana mana dan apa aja bisa di kritik. Ya kan?

Misalnya kita ngelihat cewek yg pake kemeja warna hijau polkadot kuning dipadu sama celana jegging warna merah terus sepatunya warna biru muda. Itu sih jelas aja di kritik, tapi kalo misalnya cewek itu pake kemeja warna biru muda, celana jeans biru tua sama sepatu warna hitam, bahkan dengan pakaian yg sesimpel itu kita pasti nemuin satu hal yg bisa di kritik ya entah rambutnya dia lah, tasnya, alisnya, perutnya, cara bicaranya, cara berjalan, dan lain lain. Kita enak aja gitu ngekritiknya toh orang yg kita kritik gatau ini kan. Tapi kalo seandainya dia tau gimana? Apa yg kira kira dia rasain?

Kalo gitu sekarang kasusnya dibalik. Lo adalah orang yg dikritik. Setiap hal kecil dalam diri lo di kritik sama orang, bahkan hal hal mikroskopik yg lo ngga liat tapi entah gimana caranya orang lain ngeliat dengan jelas sampe lo bingung mereka pake mikroskop segede apa dan bahkan lo sampe mikir kalo mereka nyolong teleskop Hubble punya NASA. Terus lo di kritik tepat di depan muka lo. Apa yg lo rasain? Pasti ada lah ya rasa jleb gimana gitu.

Nahhh kan sekarang lo tau gimana rasanya ketika di kritik.

Mengkritik emang adalah hal yg paling gampang, gampang banget, ngga perlu pake mikir apalagi pake rumus atau formula. Ketika mengkritik sesuatu atau seseorang, kita dengan mudahnya melihat kekurangan dari sesuatu atau seseorang tersebut sampe kita buta akan kekurangan kita sendiri. Inget ngga ada pepatah yg bilang gini:
"Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak."
Itu maksudnya kita jauh lebih gampang untuk menemukan atau melihat kekurangan pada diri orang lain sedangkan kekurangan diri sendiri malah kita gatau. Tapi kritik jugalah yg membantu kita supaya kita tau kurangnya kita dimana dan kita jadi bisa bebenah diri. Sebenernya kritik itu tujuannya untuk membangun kan bukan untuk menjatuhkan. Sayangnya kalo jaman sekarang, jarang banget ada orang mengkritik yg niatnya untuk membangun, supaya orang itu jadi pribadi yg lebih baik, kebanyakan orang mengkritik ya hanya sekadar mengkritik tanpa ada maksud untuk bikin orang itu jadi lebih baik. Malah jatuhnya kritik jaman sekarang itu jadi kayak sindirian. Udah banyak banget gue liat orang saling menyindir satu sama lain. Sahut sahutan 2x24 jam udah kayak pos satpam komplek. Hal hal kecil yg ga penting aja di sindir *tepok jidat*

Makanya sekarang sebelum kita mengkritik seseorang, baiknya kita kritik dulu diri kita karena ngga ada manusia yg sempurna. Dan pastiin ketika kita mau mengkritik, tujuannya adalah untuk membuat orang itu jadi pribadi yg lebih baik bukan untuk menjatuhkan dia. Kalo kata dosen riset akuntansi gue:
"Ketika anda mengatakan kalau anda lah yg paling benar disitulah saat ketika anda jatuh karena ngga ada manusia yg paling benar."

Depok, 26 maret 2014

No comments:

Post a Comment