6.10.2015

9.02 a.m

Ada kalanya kita harus mengalah kepada angin, biar kita dihempas dan tak perlu memikirkan kemana kita jatuh.

Ada kalanya kita harus mengalah kepada arus, biar kita mengalir ke tempat-tempat jauh yang tak kita tahu.

Ada kalanya, hidup kita pun kita biarkan berjalan sendiri. Ada satu waktu dimana rasanya kita lelah, selepas usaha kita yang begitu meresahkan. Selepas kita berlari kencang, kita hanya bisa pasrah pada apa yang telah digariskan.

Kita cukup percaya. Kita juga belajar mempercayakan hidup kita pada sebuah garis yang tidak pernah kita lihat dimana ujungnya. Pada garis hidup yang telah ada sebelum kita ada. Pada sebuah cerita dimana kita adalah pemeran utamanya. Hanya saja, kita tidak pernah bisa membaca skenarionya dengan baik, Ada kalanya kita harus pasrah, mengikhlaskan sesuatu yang paling kita inginkan. Merelakan sesuatu yang paling kita cintai. Untuk pergi.

Kita akan belajar tentang berserah diri. Dimulai dengan sebuah pemahaman baru, bahwa bentuk takdir yang kita temui, semua diciptakan dengan tujuan baik. Bila kita sanggup lulus dari setiap ujian itu, maka Tuhan akan menaikan derajat kita satu demi satu. Bukankah untuk tumbuh, kita perlu diuji? Diuji sudah siapkah kita tumbuh ke fase yang lebih tinggi lagi dari hari ini.

Selamat belajar. Hidup ini menarik, bila kita tahu cara mainnya :)

(Rumah, 30 Mei 2015)







No comments:

Post a Comment