Aku sering melewati pohon itu kala ingin berangkat kuliah. Kadang sambil menggerutu karena posisi tumbuh pohon itu menghalangi pedestrian. Mungkin ia pun tumbuh tak sengaja disana. Bahkna sepertinya ia tak pernah meminta untuk ditanam disana.
Pagi ini ketika aku terbangun aku menemukan banyak kelopak-kelopak kecil bunga berwarna kuning berserakan di lantai kamarku, berhasil menyusup lewat bawah pintu akibat terdorong angin yg berhembus. Aku bertanya-tanya, darimana bunga-bunga ini berasal.
Lalu aku beranjak ke balkon untuk menjemur handuk dan seketika aku melihatnya. Dua pohon besar itu sedang kehilangan bunga-bunganya.
Satu persatu berguguran, meliuk-liuk tertiup angin. Mendarat di atas atap rumah, di lantai koridor kosanku, bahkan beberapa mendarat di atas kepalaku. Selama ini kukira pohon jenis itu tak memiliki bunga, hanya dedaunan saja tapi ternyata aku salah. Ia juga berbunga.
Mataku terpana melihat ranting beserta daunnya bergoyang di tendang-tendang angin, membuat kelopak-kelopak bunga kuning itu berjatuhan, serta membuat suara gemerisik halus akibat dedaunan yg saling bersentuhan. Lalu entah mengapa pemandangan itu membuatku terpaku hingga aku tak bergerak. Damai rasanya. Ditambah angin itu juga membelai halus rambutku.
Ah... Andai hidup bisa selalu sedamai itu.
Depok, 20 September 2015
No comments:
Post a Comment