22 Agustus lalu alhamdulillah Ranna melahirkan bayi perempuan, namanya Maryam. Grup chat dibuat heboh. Gimana engga, dari berdelapan, kita-kita engga pernah ada yg nyangka kalo ternyata Ranna duluan yg menikah. Eh sekarang sudah beranak pula. Nah, siapa mau nyusul? Dinda? Anggi? Susul Ranna gih kalian. Gue sih nanti ajaaaa~
Berhubung September gue juga ada pulang ke Indonesia, jadilah kita berencana untuk singgah nengokin keponakan hihiw.
Begitu sampai di kediaman Ranna di Bojong Gede, emang dasar cewek-cewek engga bisa liat bayi sedikit, Maryam langsung dikerubungin. Pada sibuk pegang-pegang pipi sama tangannya. Udah cuci tangan kok tenang aja.
Disitu gue agak termenung sih, sibuk sama pikiran sendiri. Wow, this is real. Kadang suka engga percaya aja temen yg dulu sering contek-contekan tugas kuliah, yg haha-hihi bareng pas lagi makan siang di deket papan tulis, sekarang udah berkeluarga. Engga cuma Ranna, Juli kemarin Melin juga menikah. 2/8 Dageng udah pecah telor.
Paham sih umur segini emang sedang waktunya ramai riang oleh surat undangan nikah dari teman yg seumuran. Mungkin karena "panas" temen-temen seumuran udah mulai berkeluarga, banyak banget yg gue liat pada dropping hints.
Seriously, no joke. They're dropping it hard.
Mereka udah pada kebelet nikah, gue masih yg santai-santai aja. Engga mau buru-buru. Ya lagipula diburu-buru juga kan engga baik. Yg lebih penting sih, partner buat bisa diburu-buruinnya juga belom ada HAHAHAHAH. But I don't mind tho. I'm not really looking for a relationship right now. I don't think I can afford it. Don't have the time. Doesn't it sound devastating? How my job has taken its toll on my life, even just to have a relationship, I can't spare anymore time I have left, I need every minutes I have for rest. I know. Sad.
I guess this is it, we are really growing up, and having your friends getting married or giving birth is a part of it. Eh kok malah jadi bahasa inggris gini? Maaf kebablasan hahaha. Beranjak dewasa memang tidak terelakan datangnya, siap engga siap ya it will still coming towards you. Dan gue mungkin salah satu dari mereka yg kurang siap.
Maybe what I'm truly afraid is that we will have so many things to do and it will keep us preocuppied then we will end up grow apart and all that's left of us would just be a pigment of memories in the corner of our brain.
Or maybe it's just me.
I don't know.
Jadi penasaran siapa yang bakal jadi partner hidupnya kak Nis hehehe �� ditunggu kabar baiknya kak, semoga cepet nyusul yang lain. Aamiin ��
ReplyDeleteeh halloooo! wahahaha aku nanti aja nyusulnya, blm kepikiran heheh.
Deleteanw, ada blog juga?