Sejauh rentang dekapmu, sejauh itu pula kudorong segenap hati ini makin dekat ke tepi. Berlomba adu pandang dengan jurang di bawah sana. Ramah genggam tanganmu menggoda dinding angkuhku untuk luruh tak bersisa, tameng terakhirku untuk menahan seutas kalimat yang sudah menggantung di ujung lidah.
Lalu kau bawa kedua bibir itu untuk bertamu dalam sebuah kecup. Aku mengedip, dan jatuh sebebas-bebasnya.
30 Maret 2021.
No comments:
Post a Comment