11.18.2015

Tebak-Tebakan

Aku tahu kau masih sering mencoba untuk menebak-nebak isi pikiranku. Bahkan sampai bertarung melawan logika yg berulang kali memasang tanda "dilarang melewati batas ini". Yg lalu tersedu-sedu karena terlalu yakin dengan tebakanmu akan aku. Aku tahu. Aku pun paham. Karena terkadang aku pun begitu dengan orang-orang di sekelilingku.

Namun jika kau memang sesenang itu bermain tebak-tebakan, coba kau tebak untuk siapa puisi-puisiku selama ini?

Jika jawabanmu benar maka kau memang pandai dalam menebak isi kepala ini, tetapi jikalau salah maka kau harus segera berhenti menebak-nebak isi pikiranku seolah kau yg paling tahu akan semua yg ada disitu. Karena sesungguhnya isi pikiranku tak semerta-merta tercermin dalam sajak-sajak yg kutumpahkan.


Rumah,
8.37 am | 17 November 2015

No comments:

Post a Comment