12.10.2015

Petak Umpet.

Aku benci bermain petak umpet. Aku benci bersembunyi, aku benci harus mencari-cari yg sengaja bersembunyi. Lagipula untuk apa bersembunyi jika harus ditemukan? Jika ingin bersembunyi, ya bersembunyi lah, tak perlu meminta yg lain untuk ditemukan. Jika ingin ditemukan, ya jangan bersembunyi, jadi tak perlu membuat orang lain susah-payah mencari.

Bersembunyi tapi minta ditemukan.

Seperti itulah kamu.

Bersembunyi dibalik dinding namun dengan tanganmu melambai-lambai kearahku. Ingin menghilang tapi terus meninggalkan remah roti di sepanjang jalan. Ingin pergi namun dengan menaiki mobil yg bahkan rodanya tak berfungsi dengan baik. Berlari namun dengan kedua kakimu yg terikat dengan erat.

Jika ingin pergi, ya pergilah.
Menghilang sajalah sudah.

Aku sudah bilang bukan, aku benci bermain petak umpet. Aku benci bersembunyi, aku benci harus mencari-cari yg sengaja bersembunyi. Jika kamu masih ingin bermain, carilah yg lain. Aku sudah jemu akan permainan-permainanmu.


Kamar Kos,
10.22 pm | 3 Desember 2015

No comments:

Post a Comment