Menanggapi berita tentang dilarangnya Gojek, Grab Taxi dkk untuk beroperasi yg ramai dibicarakan, gue sebagai pelanggan setia Gojek merasa keberatan dengan sangat oleh larangan tersebut. Karena faktanya, mereka jauh lebih banyak manfaatnya dibanding ruginya.
Angkutan umum yg lain pun ngga semerta-merta ditinggalkan kok. Boleh dilihat Commuter Line masih penuh sesak penumpang setiap pagi dan sore, Taksi, Metromini dan Kopaja pun begitu, Ojek Pangkalan (Opang) juga masih digunakan.
Jika memang melanggar aturan, kenapa ngga sedari awal beroperasi Gojek, Grab Taxi, dkk dilarang? Kenapa baru sekarang ketika mereka semua sudah terlanjur tumbuh subur dan masuk menjadi salah satu kebutuhan masyarakat? Rasanya sudah jauh terlambat Pak untuk mengeluarkan larangan seperti itu.
Akan gue jabarkan beberapa manfaat Gojek, Grab Taxi dkk dari sudut pandang pelanggan:
- Cepat
Let's face it kadang di beberapa tempat tidak dilewati oleh angkutan umum maupun adanya Opang, solusinya? Panggil Gojek dkk. Mereka akan langsung datang menjemput dan mengantar ke tujuan. - Murah
Dengan tarif dasar Gojek yg cuma Rp 15.000 kemana aja (maks. 25km) itu sudah jauh jauh jauh lebih murah dibanding harus naik Opang yg tarifnya bisa dua kali lipat. - Efisien
Terkadang malas rasanya jika harus naik turun angkutan umum karena rute angkutan umum yg tidak selalu searah dengan tujuan. Dengan jangkauan maksimal 25km, Gojek dkk mengantarkan kita lebih jauh daripada angkutan umum lain tanpa harus naik-turun. Kecuali mungkin jika jarak tempuhnya lebih dari 25km. Jujur, gue sering Bekasi - Depok naik Gojek, karena ongkosnya sama aja kalau gue harus naik angkutan umum. Setidaknya dengan Gojek gue cuma harus duduk manis sambil mengarahkan jalan ke drivernya, sedangkan kalau naik angkutan umum gue harus naik turun berkali-kali untuk sampai tujuan. Belum lagi harus menunggu mereka melintas. - Nyaman
Sarana transportasi publik yg disediakan oleh pemerintah kondisinya, kebanyakan, jauh dari kata layak. Tengok saja Metromini atau Kopaja. Kalian sendiri sudah tau organ dalamnya bukan? Beberapa angkot pun begitu. Transjakarta saja sudah mulai 'rombeng'. Yg memenuhi standar layak hanya Commuter Line dan Taksi. Harga Taksi masih termasuk mahal untuk kalangan mengengah-kebawah, walaupun sebanding dengan kenyamanan yg ditawarkan. - Aman
Ngga usah munafik, kalian sudah sering dengar atau baca dari berita tentang kasus-kasus di angkutan umum bukan? Seperti misalnya pencopetan di Metromini atau Kopaja, atau kemarin lalu yg sempat hangat, perampokan di dalam angkutan umum arah Kampung Rambutan di siang hari bolong. Jika siang saja sudah mulai terjadi perampokan, apalagi malam hari? Tidak jarang kita terpaksa untuk pulang larut, dan sangat berbahaya untuk menaiki angkutan umum di larut malam. Apalagi untuk kaum wanita.
Selain alasan diatas, Gojek dkk pun membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran. Mereka menyediakan lapangan pekerjaan yg sangat luas. Tidak hanya untuk Ibukota, tetapi juga di beberapa kota lain yg sudah dijangkau oleh layanan mereka, seperti misalnya Bandung dan Surabaya.
Memang larangan tersebut sudah dicabut oleh Pak Menhub siang tadi, tak lama setelah Bapak Presiden Jokowi menuliskan tweet akan tanggapan beliau mengenai larangan oleh Pak Menhub. Alhamdulillah.
Yah gue emang bukan orang yg paham akan hukum dan undang-undang, tapi sebaiknya dicarikan solusinya agar Gojek dkk masih bisa terus beroperasi tanpa perlu lagi melanggar aturan dan pemerintah tak perlu lagi repot-repot melarang sana-sini sampai menimbulkan amarah masyarakat yg tidak setuju akan hal tsb. Entah dengan mengeluarkan undang-undang baru atau merevisi undang-undang yg ada, seperti kata Pak Presiden, "Harusnya ditata.". Biar sama sama senang. Demi majunya negara tercintah, baik dari segi ekonomi maupun segi-segi yg lainnya.
Tulisan ini murni dari pendapat gue sebagai pengguna setia Gojek dkk.
Sekian.
Rumah,
3.10 pm | 18 Desember 2015
No comments:
Post a Comment