Gue coba untuk melihat semuanya dari perspektif yg berbeda, ngga melulu lagi kacamata minus gue. Eh silinder juga tapinya. Mencoba mengambil hikmah dari semuanya, biar kedepannya hidup gue bisa lebih tenang. Duh gue lagi kenapasih, jadi sok bijak gini.
Dan setelah gue lihat dari sisi yg lain, ternyata semua punya alasannya masing-masing yg menurut gue alasan-alasan tersebut pastilah tanpa bermaksud untuk menyakiti. Walaupun pada akhirnya, tetep ada yg tersakiti tanpa sengaja. Gue mencoba untuk memahami kenapa alasannya seperti itu, mencoba melihat dari sudut pandang mereka, mencoba memaklumi tanpa harus menghakimi, dan pada akhirnya, mencoba untuk memaafkan.
Emang semua butuh waktu. Ngga ada yg instan kayak indomi kecuali mungkin popmi. Lah apaansih ca.
Tapi gue sekarang percaya kalo waktu bener-bener bisa nyembuhin semuanya. Ngga sekarang mungkin, tapi nanti. Pasti. Gue yakin itu.
:)
Rumah,
9.59 pm | 9 Desember 2015
PS: abis curhat level maksimal sama seseorang yg paham banget posisi gue sekarang.
No comments:
Post a Comment