7.12.2017

A Brief Getaway: Bandung, Day 1 (Part 1)

Karena pembaca setia gue sudah meminta-minta untuk segera dilanjutkan tulisan tentang gembelpackeran ke Bandung kemarin (you know I'm talking about you kan Din?), jadilah gue berusaha untuk melanjutkannya. Ya maafkanlah kalau updatenya molor, gue sudah masuk kerja soalnya, kembali ngerodi ngantor.

Seperti yang sudah gue ceritakan di sini, tibalah kita berdua di Stasiun Gambir, Jakarta pada tanggal 30 Juni 2017. Seumur-umur baru pertama kalinya itu gue naik kereta dari Stasiun Gambir. Ketahuan kan ngegembelnya? Hahahaha. Norak. Karena mayoritas kereta yang berangkat dari Stasiun Gambir adalah kelas bisnis atau eksekutif. Gue mah apalah yang kelasnya cuma ekonomi, jadi seringnya ya entah di Stasiun Jakarta Kota atau Stasiun Pasar Senen.

Makannya gue kebanyakan planga-plongo karena baru pertama kali ke sana.

Ketika sampai di Stasiun Gambir, kita langsung meluncur mencari loket untuk cetak tiket. Tapi sekarang sudah ada mesin otomatis untuk cetak tiket sendiri! Uwowww! Ini juga gue baru tahu. Double norak. Hari itu adalah pertama kalinya gue dan Dini mencetak tiket lewat mesin otomatis. Jangan takut, ada petugas yang siap membantu kamu kalau-kalau kamu bingung bagaimana cara memakainya (kayak gue dan Dini).

Gue sempat merekam bagaimana cara kerja mesin cetak tiket ini. Agak failed sebetulnya karena buru-buru dan ada orang di belakang gue yang juga mengantri. Tapi ya kira-kira seperti di bawah ini.




Setelah cetak tiket kereta, ke ATM, beli cemilan untuk di kereta, dan ngalay-ngalay nyampah di peron demi eksis di Instagram story, akhirnya kereta pun tiba.

Untuk sepersekian detik gue kira Dini salah beli tiket kereta, karena bangku kereta yang akan kita berdua naiki ngga seperti bangku kereta ekonomi. Tapi ternyata memang seperti itu penampakan kereta ekonomi tujuan Bandung.

Emang dasar kelasan ekonomi, begitu dikasih kereta yang begitu norak sendiri. Triple norak. Bangkunya ngga bentuk huruf L yang bersudut 90 derajat, juga duduknya ngga bertiga satu bangku. Daaann Dini pintar banget pilih kursi, dia pilih yang duduk hadap-hadapan alias kursi yang letaknya di tengah gerbong kereta which means more space for my feet hahahaha.

Dan seperti yang sudah gue sebutkan juga di postingan sebelumnya, jarak Jakarta-Bandung hanya 3 jam dengan menaiki kereta. Setelah 3 jam ngobrol bareng Dini soal tujuan gembel kita selama di sana, semangat karena akhirnya liburan, dan bosan nyampah di Instagram story, sampailah kita di Stasiun Bandung!!

See you in Part 2!

:)




PS: gue memutuskan untuk membagi-bagi postingan Bandung ini jadi beberapa part, biar engga terlalu panjang, gue sendiri aja bacanya geuleuh kalo kepanjangan, apalagi kalian-kalian kan.

PSS: gue lupa untuk attached videonya, udah terlanjur published -_-

No comments:

Post a Comment