Rasanya seberapa pun seringnya pindah, gue ngga pernah bener-bener siap untuk berkompromi dengan jarak. Lagipula siapa sih yang gembira dengan adanya jarak di tengah-tengah? Gue rasa ngga ada. Karena semua inginnya dekat, termasuk gue.
Jarak memaksa hal-hal lainnya untuk bergeser ke samping. Membuat banyak penyesuaian disana-sini. Menyebalkan. Sungguh amat sangat menyebalkan.
Terlebih ketika harus meninggalkan kota yang sudah gue habiskan seumur hidup tinggal di sana. Yang seluk-beluknya gue kenal. Kota yang katanya ada di luar Bumi, yang biarpun sering diejek, kota ini udah gue anggap rumah. Yang sekalipun gue tinggal di negara lain waktu itu, pasti pulangnya ya ke sini, ke kota ini.
Lantas gue ngga bisa berbuat apa-apa, sekalipun seluruh eksistensi gue menolak mentah-mentah. Mau marah tapi ya gimana. Mau berbuat apapun juga ngga akan merubah apa-apa. Sekali lagi, ini sungguh amat sangat menyebalkan! Argh!
17th December 2018
No comments:
Post a Comment