"Hai, apa kabar? Aku merindukanmu."Itu yg kutulis barusan di kotak chat yg lalu segera kuhapus. Kalah bertarung dengan ragu. Sudah beberapa hari ini raut wajahnya malang-melintang di dalam otakku. Ingin berbincang panjang lebar lagi dengannya. Membicarakan ini itu hingga waktu jauh berlari pun kami tak tahu.
Disini diam-diam aku merindukan dia. Mungkinkah disana, dia pun juga diam-diam merindukanku? Lantas siapa yg berani memecah sunyi untuk memulai sapa? Lalu siapa yg mampu menjaga aksara tetap menyala kala sepi telah mereda?
Argh! Semakin jari-jari ini bergerak, semakin jelas wajahmu terbayang. Tak bisakah kita bertatap muka detik ini? Sekali saja. Tak perlu lama-lama, asal ada kamu disana.
No comments:
Post a Comment