Menari Di bawah Hujan

Mungkin aku adalah manusia aneh yang memilih untuk melangkah ke dalam rintik hujan dibandingkan berdiri di bawah lengkungan pelangi. Aku yang lebih memilih untuk langit mendung daripada langit biru yang cerah. Aku yang memilih badai dan kilatan petir daripada semilir angin dan kicauan burung-burung. 

Aku memilih untuk basah bukan kering.

Aku adalah manusia aneh yang memilih untuk tetap berdiri di bawah guyuran hujan hanya supaya jarak tidak memisahkanku terlalu jauh dengan dia. Aku yang lebih memilih untuk kedinginan hingga menusuk tulang daripada tetap hangat.

Aku yang kini terlanjur basah.

Dari ujung rambut hingga ujung kakiku tertutup tetes hujan. Aku sudah kuyup, maka sekalian saja aku menari di bawah rinainya. Aku tidak peduli jika baju dan sepatuku kotor karena aku tahu selama dia ada disitu aku tidak memerlukan payung. Hujanlah yang menyatukan, lantas untuk apa sebuah payung?

Jadi, maukah kau menari bersamaku Tuan?