8.04.2014

Patah

Bagaimana jika kita membicarakan hujan disaat panas terik. Seperti membicarakan cinta saat timbul keraguan. Seperti membicarakan musim semi saat daun gugur.

Kau pernah tahu tentang harapan, kan? 

Bagaimana jika setiap harapan itu dikabulkan. Apakah kamu sudah siap jika semua doamu dikabulkan? Bagaimana jika setiap harapan itu dipatahkan. Apakah kamu mampu menampung semua kesedihan?

Kau tahu bagaimana rasanya menyimpan harap? Seperti gelisah menanti pagi datang di malam petaka. Seperti menadah air dengan kedua telapak tangan dan menahannya agar tidak tumpah. 

Aku pernah memiliki harap. Dan waktu memilikinya, aku tidak tahu bagaimana cara menyimpannya dengan baik. Tidak hati-hati melindunginya. Hingga pada suatu hari harapan itu jatuh dan patah. 

Kau tahu bagaimana rasanya saat harapanmu patah oleh tanganmu sendiri?


By: Kurniawan Gunadi

No comments:

Post a Comment