12.17.2020

Day 24 - Tumbuh

Cerita ini berawal dari sebatang pohon ceri yang ada di lantai 3 kantor. Gue ngga tahu nama betulan pohonnya apa, tapi orang-orang bilang itu pohon ceri. Jadi yaudah, anggap aja pohon ceri ya. 

Dari pertama gue masuk kantor, si pohon ceri ini sudah ada. Dan sedihnya, dia ngga ada yg ngerawat. Jadi ketika lagi musim panas, daun-daunnya banyak yang menguning dan kering. Gue ngga tega ngelihatnya dia kehausan gitu, jadi tiap pagi (kalau ngga telat masuk kantor) gue siramin.

Sampai akhirnya WFH tiba dan gue harus meninggalkan si pohon berjuang sendirian.

Begitu balik ke kantor, gue menemukan kalau pohon cerinya ternyata sudah ditebang. Gue sedih banget. Beneran, sampe gue termenung sekian menit melihat sisa batangnya yang masih ada. Karena gue beneran pengin merawat dia, dan kadang malah gue suka ajak ngobrol. Gue sudah gila kayaknya.

Meskipun batangnya sudah tinggal setengah dan dalam kondisi menuju mati, gue lihat ada satu bayi daun di ujung batangnya yang dekat dengan akar. Di situ gue senangnya bukan main. Jadinya gue lanjutin aja siram-menyiramnya. Walaupun sudah ngga bisa sesering dulu karena jadwal kantor masih selang-seling dengan WFH.

Gue cuma berharap entah bagaimana pohonnya bisa bertahan menghadapi cuaca yang amat tidak jelas ini.

Sampai pada akhirnya gue melihat pohonnya kembali rimbun. Sudah kayak sulap. Gue terhenyak. Dari batang pohon yang tinggal setengah dan hampir mati, sekarang bisa sebanyak itu daunnya. Dari kondisi seburuk itu, bisa kembali jadi seperti semula.

Sayangnya gue ngga sempat mengambil foto ketika batangnya masih sepi dari daun sehabis ditebang dulu itu, sudah keburu sedih soalnya, melihatnya aja ngga tega.

Sebelumnya hal ini juga pernah gue alami di kosan gue waktu masih kuliah dulu. Yang ini bukan pohon, tapi tanaman berbunga, posisinya persis di depan kamar gue. Gue ngga tahu apa nama tanamannya. Dan sedihnya, cuma gue dan hujan yang rajin menyirami tanaman ini.

Lalu sama pemilik kos gue ditebang juga tanamannya sampai sisa batangnya tinggal sekitar 10 sampai 15 senti dan sudah patah-patah. Walaupun sedih, tapi gue masih siramin dia dengan harapan dia bisa tumbuh lagi, padahal kondisinya sudah ngga memungkinkan lagi untuk itu. Gue pun juga udah pasrah kalau memang dia akan bisa tumbuh lagi.

Tapi lama-kelamaan usaha gue membuahkan hasil, tanamannya mulai mengeluarkan daun. Sampai pada akhirnya dia kembali ke bentuknya semula yang rimbun. I brought them back from the dead. Gue sendiri ngga percaya kalau air-air yang gue tumpahkan itu membantu mereka kembali hidup.

Jadi inti dari cerita ini yang juga topik untuk hari ke 24 "write about a lesson you've learned" adalah,
"Sometimes, things have to fall apart to make way for better things."

Mungkin ada yang harus patah dulu, supaya bisa dirawat dengan lebih baik, lalu tumbuh kembali lebih hijau dari yang sebelumnya.

No comments:

Post a Comment