10.01.2020

Day 1 - What kind of person I think I am

Yang harus saya tuliskan pertama kali di 30 Days Writing Challenge ini tentang kepribadian diri sendiri.

Waduh, sejujurnya saya agak bingung nih harus mulai dari mana karena saya ngga pernah pandai menilai diri sendiri, pandai menilai orang lain pun kayaknya juga engga hahaha. Tapi berhubung temanya ini jadi yaudah saya coba dulu aja.

Yang saya tuliskan selanjutnya mungkin akan berbeda dengan pandangan kalian akan saya, tapi yaudah semua saya anggap valid aja karena alasan saya ngga pintar menilai diri sendiri barusan.

Oke.

Yang saya yakini itu adalah saya seorang ambivert. Tahu dari mana? Dari kuis di Buzzfeed. Bisa dipercaya ngga hasilnya? Anggap aja bisa, just for the sake of this writing challenge.

Menurut Wikipedia, ambivert merupakan salah satu kepribadian manusia yang merupakan gabungan dari kepribadian Introvert dan Ekstrovert. Nah saya ngga pernah merasa kalo saya tuh seorang extrovert atau introvert. I'm a little bit of both. Untuk lebih lengkapnya tentang Ambivert, bisa langsung menuju Google aja ya.

Pembawaan saya kayaknya ngga yang gimana-gimana di mata orang, biasa aja. Ngga yang terlalu eksentrik, tapi ngga juga yang terlalu hambar. Eh tapi ngga tau sih, ini saya sotoy aja. Hahaha. Mungkin kalau yang baru kenal akan mikir saya tuh orangnya jutek. Sering banget saya dikira begitu, padahal memang karena punya resting bitch face aja. 

Saya paling malas untuk berdebat. Maka dari itu saya ngga pernah punya keinginan ataupun minat sedikitpun untuk jadi pengacara. Walaupun malas berdebat, tapi saya senangnya berdebat dengan diri sendiri hahaha. Dan karena hal ini pula kalau saya marah atau kesal, saya lebih memilih diam dan menghindar sejenak untuk mendinginkan kepala daripada malah jadi lomba adu mulut. Saya takut kata-kata yang saya ucapkan akan melukai pihak yang satunya. 

Ketika sudah tenang dan rasional, baru deh bisa ajak saya bahas tentang persoalannya. Tapi biasanya sih saya sudah malas untuk bahas dan menganggap itu angin lalu aja, walaupun ini juga ngga baik sebetulnya karena jatuhnya malah kayak memendam yang lama-lama bisa meledak.

Nah speaking of memendam ini, saya pun orang yang tertutup untuk hal-hal yang sifatnya pribadi. Hanya satu atau dua orang terdekat aja yang tahu seluruh kisah saya, bahkan Ibu sendiri ngga tahu-menahu. Setertutup itu memang. Kalau ada masalah tentang persoalan pribadi juga saya lebih sering berkutat sendirian, saya malas menceritakan masalah saya ke orang lain, termasuk pacar. Tapi saya lagi belajar lebih terbuka, paling ngga untuk sebatas cerita kalau ada masalah.

Hm apa lagi ya? Kayaknya segitu cukup. Panjang juga ya by the way, padahal katanya ngga pandai menilai diri sendiri, eh panjang juga yang ditulis ujung-ujungnya. Cuih. 

Yang di atas itu menurut saya, kalau menurut kalian ngga seperti itu ya ngga apa-apa saya tetap anggap valid kok. Jadi, gimana? Saya orang yang cukup menyenangkan, bukan? Ya kan? Engga? Yaudah deh.

No comments:

Post a Comment